Sejarah Perjalanan Sa’i Kaitannya dengan Bukit Shafa dan Marwah dalam Ibadah Haji dan Umroh
Sejarah Sa’i Haji Umroh adalah bagian integral dari ibadah yang menghubungkan langsung dengan kisah Siti Hajar dan putranya, Nabi Ismail AS. Kisah ini bermula saat Nabi Ibrahim AS harus meninggalkan Siti Hajar dan Nabi Ismail yang baru lahir di gurun yang tandus atas perintah Allah SWT. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah Sa’i serta kaitannya dengan Bukit Shafa dan Marwah.
Sejarah Sa’i Haji Umroh
Salah satu rukun dalam melaksanakan ibadah umroh dan haji adalah sa’i. Ibadah sa’i dilakukan dengan berjalan cepat atau berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah sejauh 405 meter sebanyak tujuh kali. Secara bahasa, sa’i berarti berusaha atau berjuang. Dalam konteks ibadah, sa’i melambangkan perjuangan hidup yang harus dijalani dengan penuh kesabaran, ketaqwaan, dan ketawakalan kepada Allah SWT.
Kisah Siti Hajar, Nabi Ibrahim, dan Nabi Ismail
Sejarah Shafa dan Marwah berawal dari kisah Siti Hajar yang ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim bersama putranya, Ismail, di sebuah gurun tandus. Nabi Ibrahim, dengan hati berat, meninggalkan istri dan anaknya setelah Allah memerintahkan. Ketika Siti Hajar bertanya apakah ini perintah Allah, Nabi Ibrahim menjawab ya. Dengan keyakinan bahwa Allah tidak akan menelantarkan mereka, Siti Hajar pun menerima nasibnya.
Bekal makanan dan minuman yang mereka miliki akhirnya habis, dan Siti Hajar pun mulai mencari air untuk putranya yang kehausan. Dari tempatnya, ia melihat Bukit Shafa dan segera bergegas mencarinya ke puncak bukit itu. Namun, ia tidak menemukan air. Siti Hajar kemudian berlari ke Bukit Marwah, tetapi hasilnya tetap sama. Ia bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Setelah tujuh kali perjalanan, Siti Hajar mendengar suara air mengalir. Di bawah kaki Ismail, sebuah mata air muncul, yang kemudian dikenal sebagai air zamzam. Air ini terus mengalir dan tidak pernah kering hingga kini, menjadi sumber keberkahan bagi seluruh umat Islam.
Makna dan Pelajaran Sejarah Sa’i Haji Umroh
Pelaksanaan sa’i dilakukan dari Bukit Shafa menuju Bukit Marwah. Ketika berada di Shafa, jemaah naik ke atas bukit menghadap Ka’bah dan mulai perjalanan sa’i. Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah Siti Hajar dan ritual sa’i:
1. Keimanan yang Kuat
Siti Hajar menunjukkan keimanan yang luar biasa saat menerima perintah Allah tanpa ragu. Ini mengajarkan kita pentingnya memiliki keyakinan kuat kepada Allah, terutama saat menghadapi cobaan berat.
2. Sikap Tawakal
Siti Hajar menunjukkan sikap tawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha sebaik mungkin. Ini mengingatkan kita untuk selalu mengandalkan Allah dalam setiap situasi.
3. Usaha dan Ikhtiar
Walaupun memiliki keyakinan kepada Allah, Siti Hajar tetap berusaha keras mencari air untuk putranya. Ini mengajarkan kita bahwa tawakal harus disertai dengan usaha nyata.
4. Keikhlasan
Keikhlasan Siti Hajar menerima takdir dan menjalani tugasnya tanpa keluhan menunjukkan betapa pentingnya memiliki hati yang ikhlas dalam menerima apapun yang ditentukan oleh Allah.
Sejarah Shafa dan Marwah dalam Ibadah Haji dan Umroh
Bukit Shafa dan Marwah yang terletak di Makkah adalah tempat suci bagi umat Islam. Kedua bukit ini menjadi lokasi pelaksanaan sa’i dalam ibadah haji dan umroh. Kisah Siti Hajar dan Nabi Ismail yang terjadi di antara kedua bukit ini menjadi dasar ritual sa’i. Peristiwa ini mengingatkan umat Islam tentang pentingnya usaha dan keimanan yang teguh.
Al-Quran tentang Sa’i
Perintah untuk melakukan cara umroh dalam kegiatan sa’i di antara Shafa dan Marwah dijelaskan dalam Al-Quran, dalam surat Al-Baqarah ayat 158:
“Sesungguhnya, Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke baitullah atau umroh, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Barang siapa yang mengerjakan suatu kebijakan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah ayat 158)
Hadis tentang Sa’i
Ritual sa’i juga dikuatkan oleh hadis Nabi Muhammad SAW:
“Allah tidak akan menerima haji atau umroh seseorang yang tidak melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah.” (HR. Bukhari)
Sejarah Shafa dan Marwah
Sejarah Sa’i Haji Umroh dan kaitannya dengan Sejarah Shafa dan Marwah memberikan banyak pelajaran berharga. Dari ketabahan dan keikhlasan Siti Hajar hingga keberkahan air zamzam, setiap elemen dari ritual ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman, usaha, dan tawakal kepada Allah SWT. Bagi calon jamaah umroh dan haji, memahami sejarah dan makna di balik sa’i dapat memperkaya pengalaman spiritual mereka dalam melaksanakan ibadah di tanah suci.
Tags : Kegiatan Ibadah Umroh lengkap, Perbedaan ibadah haji umroh, Kegiatan Ibadah Haji lengkap, Kegiatan Ibadah Umroh Sa’i, Tata Cara sa’i lengkap, Cara memakai Kain Ihram, Cara menjalankan Ibadah Umroh, Pengertian dan Kegiatan Tawaf, Cara Menjalankan Ibadah Haji. Kegiatan Wukuf di Arafah.Sejarah dimulainya perjalanan Haji
Hubungi Kami Sekarang Untuk KONSULTASI
Head Office :
Rukan Venice, Golf Lake Residence No.12-15 Blok B, RT.9/RW.14, Cengkareng Tim., Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730