Perbedaan Ibadah Haji Umroh : Hukum, Rukun, dan Niat

Perbedaan Ibadah haji Umroh, dalam agama Islam, Haji merupakan bagian dari Rukun Islam  sedangkan ibadah Umroh hukumnya sunah. Ada dua rukun yang harus ditaati, yaitu rukun iman dan rukun Islam. Rukun iman adalah pilar-pilar keimanan yang harus dimiliki seorang muslim, sedangkan rukun Islam adalah lima tindakan dasar dalam Islam sebagai pondasi dasar kehidupan seorang muslim. Salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilaksanakan jika diberi kemampuan lebih yaitu berangkat haji ke tanah suci.

Sebagai seorang muslim, nikmat kesempatan dan kemampuan untuk dapat berangkat haji atau umroh ke tanah suci merupakan sebuah rasa syukur yang tak terkira nilainya. Mampu menunaikan ajaran yang disampaikan Rasulullah SAW selama hidup di dunia adalah dambaan bagi semua umat nabi Muhammad SAW. Semua berlomba-lomba mengusahakan yang terbaik untuk dapat beribadah ke tanah suci menunaikan rukun Islam yang kelima, ibadah haji.

Lalu apa sih perbedaan ibadah haji dengan ibadah umroh? Mari kita ulas secara lengkap mengenai perbedaan antara ibadah haji dengan ibadah umroh berdasarkan hukum, rukun, dan niat.

Kegiatan Ibadah haji

Haji merupakan ibadah mengunjungi Ka’bah dengan mengikuti serangkaian tertentu serta beberapa kewajiban dan dikerjakan pada waktu tertentu. Haji dilakukan ketika memasuki bulan Dzulhijah pada kalender Islam. Waktu dalam pelaksanaan ibadah haji sangat terbatas, yaitu mulai dari awal bulan Syawal hingga subuh di hari raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijah. Ibadah ini dikategorikan sebagai ibadah wajib bagi setiap umat muslim yang memenuhi syarat serta diberi kemampuan baik fisik maupun finansial untuk melaksanakannya.

Perintah melaksanakan ibadah haji terdapat dalam Q.S Ali-Imran ayat 97: “Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (Q.S Ali Imran 97)

Selain dalam kitab suci Al Quran, kewajiban melaksanakan ibadah haji juga terdapat dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dalam HR. Muslim, Ahmad, dan Nasa’i: “Wahai sekalian umat manusia, sungguh Allah telah mewajibkan kepada kamu untuk mengerjakan ibadah haji, maka hendaklah kamu kerjakan.”

Rukun Haji

Terdapat enam rukun haji yang harus dipenuhi dalam pedoman peraturan manasik:

  1. Niat Ihram: Dilakukan di miqat setelah mandi wajib dan sholat sunnah dua rakaat dengan mengenakan pakaian ihram.
  2. Wukuf: Berdiam diri di padang Arafah dari matahari terbenam sampai matahari terbit pada tanggal 9 Dzulhijah sampai 10 Dzulhijah.
  3. Tawaf Ifadhah: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali berlawanan arah jarum jam.
  4. Sa’i: Berlari-lari kecil atau berjalan di antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
  5. Tahallul: Ritual cukur rambut setelah melaksanakan sa’i.
  6. Tertib: Melaksanakan semua rukun haji tanpa melewatkan satu pun.

Kegiatan Ibadah Umroh

Umroh berarti melakukan ziarah berkunjung ke suatu tempat atau seseorang. Dalam ilmu fiqih, umroh diartikan sebagai tawaf di sekeliling Baitullah dan sa’i melewati Bukit Safa dan Marwah dengan ber-ihram. Berbeda dengan ibadah haji, umroh dapat dilakukan kapan pun tanpa ada batasan waktu tertentu.

Hukum dalam ibadah umroh dikategorikan sebagai ibadah sunnah berdasarkan hadits riwayat Tirmidzi: “Nabi pernah ditanya mengenai umroh, ‘Apakah umroh wajib?’ beliau menjawab ‘tidak, dan ketika kau umroh maka itu lebih baik bagimu’” (HR. Tirmidzi).

Rukun Umroh

Terdapat lima rukun umroh yang harus dilaksanakan agar ibadah umroh sempurna:

  1. Niat Ihram: Sama seperti haji, diawali dengan niat ihram dan mengenakan pakaian ihram.
  2. Tawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dari Hajar Aswad sebagai titik awal.
  3. Sa’i: Berlari-lari kecil atau berjalan di antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
  4. Tahallul: Mencukur rambut paling sedikit tiga helai rambut.
  5. Tertib: Memastikan bahwa setiap rukun telah dilaksanakan dengan baik dan benar.

Kesimpulan

Perbedaan antara ibadah haji dengan ibadah umroh terletak pada waktu pelaksanaan, hukum, dan rukun yang harus dipenuhi. Haji wajib dilakukan pada waktu tertentu di bulan Dzulhijah dan merupakan salah satu rukun Islam, sedangkan umroh bisa dilakukan kapan saja dan hukumnya sunnah. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan kita mengenai ibadah haji dan umroh.lebih lanjut pelajari Kegiatan Ibadah Umroh lengkap

Hubungi  Kami  Sekarang Untuk KONSULTASI

Head Office :

Rukan Venice, Golf Lake Residence No.12-15 Blok B, RT.9/RW.14, Cengkareng Tim., Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730

Whatsapp :

+62 812-8152-0809

× Hubungi Kami